Mengenal Sindrom Alice in Wonderland

in , by Najwa Zachrani, February 20, 2021

Siapa yang tidak tahu cerita "Alice in Wonderland" ? Kisah seorang anak perempuan yang berpetualang di dunia fantasi yang ia temukan di dalam sebuah lubang kelinci. Pada dongeng tersebut, Alice bisa menjadi berubah sangat besar dan sangat kecil saat dia meminum sebuah ramuan. Hal tersebut ternyata juga bisa terjadi di dunia nyata, yang disebut Alice in Wonderland Syndrome.

Sindrom Alice in Wonderland atau bisa juga disebut Sindrom Todd atau dismetropsia, merupakan sebuah sindrom yang membuat penderitanya mengalami perubahan presepsi dan disorientasi.

Sindrom ini pertama kali dicetuskan oleh John Todd pada tahun 1955. John Todd merupakan seorang psikiater berkebangsaan Inggris. Kisah karya Lewis Carroll inilah yang menginspirasi John Todd untuk memberi nama sindrom tersebut.

Memang terdengar menyenangkan karena penderitanya bisa merasakan menjadi Alice, tapi tentu jika sindrom ini muncul secara terus-menerus juga mengerikan. Apalagi disaat kaki dan tangan tiba-tiba terlihat menyusut maupun memanjang secara sendirinya. 

Sindrom Alice in Wonderland terjadi karena adanya perubahan bagian otak yang berhubungan dengan informasi sensorik, terkait dengan apa yang dilihat oleh penderita. 

Penderita sindrom ini bisa merasa tubuhnya menjadi lebih besar (makropsia) maupun lebih kecil (mikropsia) dari benda-benda disekitarnya, atau merasa benda-benda disekitarnya menjadi lebih jauh (teleopsia) dan lebih dekat (pelopsia). Padahal kenyataannya tidak demikian. Tak hanya mempengaruhi penglihatan, tetapi sindrom ini juga bisa mempengaruhi persepsi terhadap waktu. Penderita tidak jarang merasa waktu berjalan lebih cepat maupun lebih lambat.

Sindrom Alice in Wonderland biasanya menyerang anak-anak, namun tidak jarang orang dewasa juga akan mengalami sindrom ini. Owen Pickrell mengatakan sindrom ini cenderung muncul dimalam hari. Dipicu oleh perubahan output sensorik atau perubahan kimia otak ketika akan tidur.

Salah satu kasus sindrom Alice in Wonderland yang terkenal, yaitu kasus dari Abigail Moss. Ia telah mengalami gejala sindrom ini sejak berusia lima tahun. Ia hampir setiap hari berhalusinasi dengan melihat benda disekitarnya yang tiba-tiba berubah menjadi raksasa atau menyusut seperti kurcaci. Abigail baru mengetahui kondisinya setelah menonton serial televisi yang berjudul 'House' dan membaca tentang kejadian langka ini di surat kabar.

Penyebab sindrom ini belum diketahui secara pasti. Namun, migrain diyakini menjadi salah satu penyebab umum munculnya Alice in Wonderland Syndrome. Epilepsi, infeksi virus Epstein-Barr, Stroke, depresi, skizofrenia, maupun konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi awal mula terjadinya sindrom ini.

Gejala sindrom ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, dan bisa berulang.  Jika gejala sindrom ini terus muncul, maka segera periksakan ke psikolog untuk pencegahan lebih awal. Alice in Wonderland Syndrome sebenarnya tidak memiliki penanganan khusus dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, psikolog atau psikiater tetap akan meresepkan beberapa obat untuk menghindari munculnya kembali gejala sindrom ini.

SHARE 8 comments

Add your comment

  1. Oh ada ya syndrome alice in wonderland.. kirain cuma fiktif film aja. Serem juga ya tingkat halusinasinya

    ReplyDelete
  2. Bearti syndrome alice in wonderland ini karena kekeliruan otak dalam menganalisan informasi ya kak? Apakah ini terjadi sepanjang hidup atau bisa sembuh ya jika tanpa terapi obat?

    ReplyDelete
  3. Apakah setelah beranjak dewasa maka sindrom ini akan hilang dengan sendirinya atau masih perlu adanya pengawasan berkala?

    ReplyDelete
  4. baru tau tentang lice in Wonderland Syndrome

    saya pengidap epilepsi sejak kecil, dan beruntung belum pernah ngalamin

    semoga enggak ya?

    ReplyDelete
  5. Aku pikir bakal fiktif nih nyatanya real ya, serem juga yaa meski gak bahaya

    ReplyDelete
  6. Baru dengar aku Mbak soal sindrom ini. Ternyata frasa Alice in Wonderland sudah ada sejak 1955 ya? Udha lama banget

    ReplyDelete
  7. Aku juga kadang ngerasa waktu berjalan lebih cepat atau lambat, apalagi kalo hari senin menuju minggu,tuh terasa jadi lamaaa banget, hihi..

    Btw, aku beberapa kali suka migrain nih, tapi semoga nggak pernah ngerasain Alice in Wonderland syndrome, serem juga.

    ReplyDelete
  8. Ya ampun baru tau nih ternyata ada begini ya :( keliatannya manis namanya, tp efeknya serem jg

    ReplyDelete

© najwa's journal · THEME BY Sahabat Hosting