Halo Effect : Does First Impression Actually Matter?

in , by Najwa Zachrani, February 01, 2023

Menurut kamu, first impression itu hal yang penting atau tidak?

Ketika bertemu seseorang untuk pertama kalinya, pasti akan muncul yang namanya first impression. Kesan pertama atau first impression bisa dinilai dari berbagai hal, mulai dari penampilan, bahasa tubuh, hingga sikap yang ditampilkan seseorang ketika pertama kali bertemu. Bagi sebagian orang, kesan pertama adalah suatu hal yang sangat penting. Terutama dalam dunia kerja, tentu kesan pertama yang dihasilkan seseorang akan mempengaruhi cara pandang orang lain terhadap orang tersebut seterusnya.

Tapi tentu saja, kesan pertama tidak bisa dijadikan sebuah patokan dalam menilai orang lain. Belum tentu kesan pertama yang ditampilkan seseorang merupakan sifat asli orang tersebut. Meski begitu sangat penting untuk menciptakan kesan pertama yang baik tentang dirinya. Dalam bersosialisasi, kerap kali individu menilai individu lainnya berdasarkan kesan pertamanya. Ketika seorang individu sudah memiliki kesan pertama yang buruk, hal tersebut akan mempengaruhi pandangan seseorang selama beberapa waktu kedepannya. Jika sedang membahas tentang first impression, tentu kita tidak boleh melewatkan halo effect


Apasih halo effect itu?

Mungkin halo effect sendiri sudah banyak dibahas dan tidak asing lagi. Halo effect adalah sebuah istilah psikologi yang menggambarkan kondisi dimana seseorang terus terpengaruh dengan perasaan dan pemikiran tentang kesan pertama dari orang lain. Singkatnya dalam konsep halo effect, kesan pertama yang ditampilkan oleh seseorang akan terus mempengaruhi pandangan dan presepsi orang lain terhadap orang tersebut.

Halo effect pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog asal Amerika yang bernama Edward L. Thorndike, pada tahun 1920. Ia mengamati fenomena halo effect saat bekerja sebagai guru di Inggris. Tercatat bahwa kesan murid-murid terhadap dirinya sangat berhubungan dengan aspek tertentu seperti kebaikan dan kecerdasannya.

So, gimana sih contoh terjadinya halo effect itu?

Sebenarnya, dalam keseharian masyarakat masih sering terjadi fenomena ini. Halo effect yang sering terjadi di lingkungan masyarakat adalah tentang penampilan dan cara berpakaian. Ketika seseorang menggunakan pakaian yang bagus sekaligus trendy maka orang tersebut akan memiliki first impression yang baik dan cederung lebih disukai banyak orang. Sedangkan, orang yang memakai pakaian biasa saja akan lebih dipandandang remeh oleh orang lain meskipun orang tersebut ternyata memiliki keahlian yang lebih baik.

Halo effect sering kali menyebabkan seseorang bias, hal tersebut tentunya akan menimbulkan dampak negatif. First impression terhadap seseorang memang akan memengaruhi pandangan akan orang tersebut kedepannya. Namun, tidak berarti hal itu akan selalu melekat terhadap seorang individu. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari satu moment saja, apalagi itu merupakan moment dimana kedua orang asing baru bertemu. Tidak hanya membawa kerugian, sebenarnya halo effect juga bisa membawa keuntungan. Misalnya ketika kita diharuskan untuk membuat keputusan dalam situasi yang darurat atau kritis, kesan pertama seseorang bisa menjadi sebuah penilaian yang cepat dan intuitif.

Sangat disayangkan karena halo effect masih banyak terjadi di sekitar kita. Pada akhirnya halo effect akan menjadi sebuah mindset atau pola pikir yang tidak terbuka dan kurang objektif. Diperlukan adanya batasan supaya seseorang tidak mengalami halo effect yang bersifat negatif. Hal tersebut bisa diawali dari sendiri supaya dapat berpikiran lebih terbuka dan tidak membentuk sebuah mindset yang merugikan.

SHARE 1 comment

Add your comment

  1. ulasan yg sangat menarik, budaya kita masih melihat orang dari cover nya saja, bukan hanya di indonesia ,di luar negeri pun yg moderrat dan bebas, penilaian seperti ini masih banyak.lama saya di amerika ,ternyata masih banyak yg sperti ini

    ReplyDelete

© najwa's journal · THEME BY Sahabat Hosting